Pengertian Husnudzon , Macam - Macam Husnudzon dan Manfaatnya Di Kehidupan Kita
1. Pengertian Husnudzon
Secara bahasa kata Husnudzon berasal dari bahasa Arab "husnu" yang berarti baik dan az.-zan yang berarti prasangka. Dari kedua kata ini Husnudzon dapat diartikan sebagai baik sangka atau berprasangka baik. Secara istilah Husnudzon memiliki maksud sikap mental dan cara pandang yang menyebabkan seseorang melihat sesuatu secara positif atau melihat dari sisi positif.Kata Husnudzon berlawanan dengan kata Suudzon yang berarti buruk sangka atau berprasangka buruk. Maksud yang terkandung dalam sikap Suudzon pun berkebalikan dari sikap Husnudzon. Suudzon adalah sebuah sikap mental atau cara pandang yang memandang sesuatu dari sisi negatif, jelek, dan pandangan tidak indah lainnya. Dengan keadaan seperti ini, sikap Suudzon mengantarkan pemiliknya pada sikap waswas, penuh curiga, dan tidak jarang memvonis meskipun belum jelas kebenaran atau salahnya.
Hal ini berbeda dengan sikap Husnudzon. Sikap Husnudzon memandang sesuatu dengan pandangan positif, ramah, tidak menghakimi, dan memberi sambutan hangat. Sikap ini merupakan sikap terpuji dalam ajaran Islam. Setiap muslim dianjurkan untuk mengedepankan sikap Husnudzon dalam menghadapi sesuatu. Dengan begitu, setiap muslim akan menampilkan wajah ramahnya terhadap sesuatu yang datang kepadanya. Meskipun demikian, Islam juga menekankan sikap hati-hati dalam melihat sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Sikap positif yang melandasi pandangan kita selaku seorang muslim tidak boleh mengabaikan sikap hati-hati agar tidak terjerumus pada suatu kesalahan.
Dalam Islam sikap Husnudzon terbagi menjadi tiga, yaitu Husnudzon kepada Allah SWT, Husnudzon kepada diri sendiri, dan Husnudzon kepada orang lain. Husnudzon pada ketiganya akan mengantarkan hidup kita menuju kehidupan yang indah, bermakna, dan bercahaya.
Sebaliknya, seseorang yang pikirangnnya yang senantiasa dijejali oleh sikap suudzan akan memandang sesuatu selalu jelek. Seolah-olah tidak ada sedikitpun kebaikan dalam pandangannya. Pikirannya telah dijejali oleh sikap yang menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya. Perhatikan Firman Allah SWT yang artinya sebagai berikut!
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang mengunjing sebagian yang lain. Apakah ada sebagian kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat Lagi Maha Penyayang."
(Q.S. Al-Hujuraat/49:12)
2. Macam-Macam Husnudzon
a. Husnudzon Kepada Allah SWTSikap Husnudzon kepada Allah SWT. merupakan sikap Husnudzon terpenting yang harus tertanam di hati seorang muslim. Husnudzon kepada Allah SWT. adalah berbaik sangka kepada Allah SWT. atas apa pun yang kita hadapi dan alami dalam kehidupan kita. Saat Allah SWT. menetapkan sesuatu untuk kita, adakalanya kita merasa tidak cocok dengan ketetapan Allah SWT. tersebut. Meskipun demikian, kita harus senantiasa mengedepankan prasangka baik kepada Allah SWT. Hal ini karena kita sering tidak mengetahui hikmah yang mengiringi suatu kejadian.
Husnudzon kepada Allah SWT. terbagi menjadi beberapa bentuk. Di antaranya Husnudzon dalam ketaatan kepada Allah SWT., Husnudzon dalam nikmat Allah SWT., dan Husnudzon dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. serta terakhir Husnudzon dalam melihat ciptaan Allah SWT.
Adapun Jenis Husnudzon Kepada Allah SWT dapat dibagi menjadi 4 Macam, Yaitu :
- Husnudzon dalam Ketaatan kepada Allah SWT
- Husnudzon dalam Nikmat Allah SWT
- Husnudzon dalam Menghadapi Ujian dari Allah SWT
- Husnudzon dalam Melihat Ciptaan Allah SWT
Husnudzan terhadap diri sendiri berarti berprasangka baik kepada diri sendiri. Menerima apa adanya serta berbaik sangka kepada Allah SWT tidak menyesali keadaan dan keberadaannya. Adanya berbagai cobaan misalnya, miskin, cacat, sakit, dan sebagainya kita harus tetap bersuyukur kepada Allah SWT yang telah mencipkan sebaik-baiknya makhluk. Sikap yang menunjukkan husnudzan kepada diri sendiri antara lain gigih, berinisiatif, dan rela berkorban.
c. Husnudzan terhadap sesama manusia
Husnudzan kepada sesama manusia adalah sikap yang selalu berpikir dan berprasangka baik kepada sesama manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir positif, dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki, dan perasaan tidak senang tanpa alasan yang jelas. Berprasangka baik terhadap sesama manusia hukumnya mubah/jaiz/boleh. Husnudzan terhadap sesama baik berupa sikap, ucapan, dan perbuatan yang hendaknya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.
- Tidak iri hati terhadap nikmat Allah SWT yang diterima orang lain.
- Tidak berprasangka buruk kepada orang lain.
- Bekerja sama dengan orang lain dalam hal kebaikan.
Persahabatan akan teruntai dengan sikap kasih sayang dan ukhuwah islamiah yang kuat. Husnudzon kepada sesama harus kita kedepankan. Meskipun demikian, sikap Husnudzon juga tidak boleh menghilangkan sikap hati-hati terhadap sikap dan tindakan orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
Berhusnudzon kepada orang lain tidak berarti mengikuti apa pun keinginan dan kata-kata yang mereka sampaikan. Oleh karena itu, saat kita mendapatkan informasi tentang suatu hal, sangat perlu bagi kita untuk melakukan tabayyun atau konfirmasi atas informasi yang kita dapatkan tersebut.
3. Manfaat dan Hikmah Husnudzon
Ada banyak Manfaat Husnudzon yang bisa kita ambil hikmahnya dalam kehidupan kita sehari-hari, selah satunya adalah sebagai berikut;a. Manfaat Perilaku Husnudzan
- Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi sumber kebahagiaan karena didasari ketulusan.
- Terhindar dari penyesalan dalam hubungan antar sesama.
- Selalu merasa senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain.
- Timbulnya ketenangan dan ketentraman dalam hidup.
- Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah SWT.
- Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya.
- menumbuhkan sikap sabar dan tawakal.
- Menumbuhkan keinginan untuk mendapat anugerah dan rahmat Allah SWT dengan cara ikhtiar dan berusaha.
Komentar
Posting Komentar